Sebentar lagi ujian tulis masuk PTN (seleksi bersama masuk
PTN/SBM PTN) bakal digelar. Panitia meminta masyarakat tidak tertipu iming-iming
sejumlah bimbingan belajar (bimbel) yang berani menggaransi lulus ujian tahunan
itu.
Ketua Umum Panitia SBM PTN Akhmaloka mengatakan, mereka tidak memiliki kerjasama dalam bentuk apapun dengan bimbel. "Jika kita bekerja sama dengan bimbel, nanti bisa bias pelaksanaan ujian itu," ujar pria yang juga rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Akhmaloka tidak memungkiri jika menjelang ujian tahunan entah itu ujian nasional (unas) atau ujian tulis masuk PTN, sejumlah bimbel menjadikannya momentum menjaring konsumen baru. Spanduk-spanduk dan brosur iklan berisi garansi bisa lulus ujian mereka sebar.
Menurut Akhmaloka, masyarakat sering terkecoh dengan iklan dari bimbel itu. "Masyarakat mengira jika bimbel ini memiliki koneksi dengan PTN," kata dia.
Akhmaloka mengatakan secara kelembagaan, semua PTN di Indonesia tidak ada yang bekerjasama dengan bimbel untuk menggaransi para peserta lulus ujian tulis. Namun jika ada oknum yang bermain nakal dengan bimbel, itu bukan inisiatif kampus dan bisa ditindak.
Kerjasama antara bimbel dengan institusi pendidikan, termasuk sekolah dan PTN memang berpotensi merusak. Di antaranya karena memunculkan potensi kebocoran soal. Beberapa kali ada tudingan jika soal yang dibuat latihan di bimbel sama persis dengan soal ujian tulis masuk PTN atau bahkan unas tingkat SMP dan SMA.
Akhmaloka menegaskan, pelaksanaan SBM PTN ini murni kegiatan lintas PTN secara mandiri dan bisa dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya. Ditambahkannya, panitia sudah memiliki segudang bank soal yang siap diujikan kepada seluruh pelamar PTN melalui jalur SBM PTN. Rencananya pendaftaran SBM PTN ini mulai dibuka pada 30 April nanti.
Selain memeringatkan masyarakat agar tidak tergiur promosi bimbel, Akhmaloka juga wanti-wanti soal etika penerimaan mahasiswa baru. Di antaranya, bagi pelamar yang diterima seleksi nasional masuk PTN (SNM PTN) tidak melamar lagi melalui SBM PTN. "Jika yang lulus SNM PTN melamar di SBM PTN juga, akan mengurangi kursi yang diperebutkan," tandasnya.
Dijelaskannya pula, pengumuman hasil seleksi SNM PTN dilaksanakan pada 28 Mei, sementara daftar ulang digelar pada 11-12 Juni. Untuk mencegah tidak terjadi dobel pendaftaran, Akhmaloka mengatakan pelaksanaan ujian tulis SBM PTN digelar bertepatan dengan daftar ulang calon mahasiswa yang diterima lewat jalur SNM PTN.
Bagi peserta yang tidak daftar ulang SNM PTN dinyatakan gugur. "Jadi kan tidak mungkin yang bersangkutan membelah diri. Yang satu ikut ujian tulis, yang satu daftar ulang," katanya.
****
Mendikbud: Bimbel Rusak Cara Berpikir Siswa
Menjamurnya lembaga bimbingan belajar (bimbel) bagai buah simakalama bagi dunia pendidikan Indonesia. Di satu sisi ikut berkontribusi mendorong siswa untuk belajar cepat menemukan solusi. Namun, di sisi lainnya ternyata merusak cara berpikir siswa.
“Siswa diajak untuk berpikir cepat mencari solusi sebuah persoalan. Berpikir shortcut itu merusak struktur berpikir siswa, meski benar,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh.
Pada tahap tertentu, metode pembelajaran bimbel sangat mendukung siswa mencari jangka pendek. Tapi konsekuensinya membuat alur berpikir mereka menjadi loncat-loncat. Struktur berpikir secara bertahap dan benar akhirnya diabaikan. Sayangnya, ketika dihadapkan pada persoalan berat di level tertentu siswa tidak berkutik lagi menghapinya.
“Proses berpikir secara benar itu yang harus dibenahi sekarang. Tidak boleh kita terjebak hanya pada cepatnya saja,” ujar Nuh.
Mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) itu menyadari dampak buruk pendidikan yang diterima siswa di bimbel bisa dirasakan. Kalau dikaitkan dengan fenomena korupsi di Indonesia, bisa jadi lantaran sejak di sekolah siswa diajak berpikir cepat.
Alhasil ketika dewasa dan masuk birokrasi, kata Nuh, mereka selalu mencari jalan pintas untuk mengumpulkan duit sebanyak-banyaknya. “Jalan pintas itu membuat orang sekarang korupsi dan faktanya moralitas rendah itu harus dievaluasi lewat kurikulum baru,” katanya.
Ketua Umum Panitia SBM PTN Akhmaloka mengatakan, mereka tidak memiliki kerjasama dalam bentuk apapun dengan bimbel. "Jika kita bekerja sama dengan bimbel, nanti bisa bias pelaksanaan ujian itu," ujar pria yang juga rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.
Akhmaloka tidak memungkiri jika menjelang ujian tahunan entah itu ujian nasional (unas) atau ujian tulis masuk PTN, sejumlah bimbel menjadikannya momentum menjaring konsumen baru. Spanduk-spanduk dan brosur iklan berisi garansi bisa lulus ujian mereka sebar.
Menurut Akhmaloka, masyarakat sering terkecoh dengan iklan dari bimbel itu. "Masyarakat mengira jika bimbel ini memiliki koneksi dengan PTN," kata dia.
Akhmaloka mengatakan secara kelembagaan, semua PTN di Indonesia tidak ada yang bekerjasama dengan bimbel untuk menggaransi para peserta lulus ujian tulis. Namun jika ada oknum yang bermain nakal dengan bimbel, itu bukan inisiatif kampus dan bisa ditindak.
Kerjasama antara bimbel dengan institusi pendidikan, termasuk sekolah dan PTN memang berpotensi merusak. Di antaranya karena memunculkan potensi kebocoran soal. Beberapa kali ada tudingan jika soal yang dibuat latihan di bimbel sama persis dengan soal ujian tulis masuk PTN atau bahkan unas tingkat SMP dan SMA.
Akhmaloka menegaskan, pelaksanaan SBM PTN ini murni kegiatan lintas PTN secara mandiri dan bisa dipertanggungjawabkan akuntabilitasnya. Ditambahkannya, panitia sudah memiliki segudang bank soal yang siap diujikan kepada seluruh pelamar PTN melalui jalur SBM PTN. Rencananya pendaftaran SBM PTN ini mulai dibuka pada 30 April nanti.
Selain memeringatkan masyarakat agar tidak tergiur promosi bimbel, Akhmaloka juga wanti-wanti soal etika penerimaan mahasiswa baru. Di antaranya, bagi pelamar yang diterima seleksi nasional masuk PTN (SNM PTN) tidak melamar lagi melalui SBM PTN. "Jika yang lulus SNM PTN melamar di SBM PTN juga, akan mengurangi kursi yang diperebutkan," tandasnya.
Dijelaskannya pula, pengumuman hasil seleksi SNM PTN dilaksanakan pada 28 Mei, sementara daftar ulang digelar pada 11-12 Juni. Untuk mencegah tidak terjadi dobel pendaftaran, Akhmaloka mengatakan pelaksanaan ujian tulis SBM PTN digelar bertepatan dengan daftar ulang calon mahasiswa yang diterima lewat jalur SNM PTN.
Bagi peserta yang tidak daftar ulang SNM PTN dinyatakan gugur. "Jadi kan tidak mungkin yang bersangkutan membelah diri. Yang satu ikut ujian tulis, yang satu daftar ulang," katanya.
****
Mendikbud: Bimbel Rusak Cara Berpikir Siswa
Menjamurnya lembaga bimbingan belajar (bimbel) bagai buah simakalama bagi dunia pendidikan Indonesia. Di satu sisi ikut berkontribusi mendorong siswa untuk belajar cepat menemukan solusi. Namun, di sisi lainnya ternyata merusak cara berpikir siswa.
“Siswa diajak untuk berpikir cepat mencari solusi sebuah persoalan. Berpikir shortcut itu merusak struktur berpikir siswa, meski benar,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh.
Pada tahap tertentu, metode pembelajaran bimbel sangat mendukung siswa mencari jangka pendek. Tapi konsekuensinya membuat alur berpikir mereka menjadi loncat-loncat. Struktur berpikir secara bertahap dan benar akhirnya diabaikan. Sayangnya, ketika dihadapkan pada persoalan berat di level tertentu siswa tidak berkutik lagi menghapinya.
“Proses berpikir secara benar itu yang harus dibenahi sekarang. Tidak boleh kita terjebak hanya pada cepatnya saja,” ujar Nuh.
Mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) itu menyadari dampak buruk pendidikan yang diterima siswa di bimbel bisa dirasakan. Kalau dikaitkan dengan fenomena korupsi di Indonesia, bisa jadi lantaran sejak di sekolah siswa diajak berpikir cepat.
Alhasil ketika dewasa dan masuk birokrasi, kata Nuh, mereka selalu mencari jalan pintas untuk mengumpulkan duit sebanyak-banyaknya. “Jalan pintas itu membuat orang sekarang korupsi dan faktanya moralitas rendah itu harus dievaluasi lewat kurikulum baru,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar