SINOPSIS: "The American Dream" liat video disini https://www.youtube.com/watch?v=cDe-2GN4NQE&feature=youtu.be
Pada jaman dulu, sebelum manusia mengenal uang, transaksi perdagangan
dilakukan secara barter (bertukar barang). Persoalan muncul ketika salah
satu pihak tidak berminat dengan barang yang akan dipertukarkan,
sehingga transaksi tidak terjadi. Begitu rumitnya mencari kesesuaian
antar barang yang akan dipertukarkan maka lahirlah sebuah gagasan untuk
menemukan sebuah benda yang memiliki nilai tukar universal. Lalu
dipilihlah kepingan emas sebagai alat tukar. Dengan demikian setiap
barang bisa langsung ditukar dengan sekeping emas yang memiliki nilai
tertentu.
Menyimpan emas ternyata melahirkan kesulitan baru hingga muncullah
seorang agen penyimpan emas. Tentu saja agen ini meminta sedikit bayaran
atas jasanya untuk menyimpan dan melindungi emas-emas itu. Lalu setiap
keping emas yang disimpannya diganti dengan selembar kertas yang di
dalamnya tertulis sejumlah nilai yang sama dengan keeping emas yang
disimpan itu. Nah dari sinilah muncul gagasan pembuatan uang kertas dan
agen itu selanjutnnya dikenal dengan nama: Bank.
Tapi kemudian muncul masalah baru. Bahwa nilai nominal dari uang kertas
itu jauh lebih tinggi dari nilai intrinsiknya. Untuk mencetak uang 100
dolar misalnya, hanya dibutuhkan kertas dan ongkos cetak yang nilainya
mungkin hanya 1 cent saja.
Perbedaan nilai yang sangat jauh inilah yang
kemudian melahirkan kejahatan baru, dimana setiap lembar uang yang
dicetak tidak lagi diimbangi dengan penyimpanan kepingan emas.
Akibatnya, ketika semua orang beramai-ramai menukarkan uang kertas yang
dipegangnya dengan emas miliknya yang tersimpan di bank, terungkaplah
bahwa emas itu telah raib. Atas raibnya emas-emas itu maka sang bankir
dapat ditetapkan sebagai perampok, sehingga dia layak dihukum gantung.
Bagi bankir yang serakah tidak hanya berhenti sampai di situ. Setelah
mencetak uang kertas sebanyak-banyaknya kemudian uang itu dipinjamkan
kepada banyak pihak, dalam bentuk cash maupun kartu kredit.
Semakin
banyak uang itu dipinjamkan, akan semakin besar pula keuntungan yang
diperoleh Bank nakal ini. Apalagi bila pengembalian pinjaman itu
ditambah dengan bunga.
Contoh ekstrem yang diangkat dalam film kartun ini adalah pertempuan
antara tentara Inggris dengan Perancis di Waterloo tahun 1815, dimana
dana untuk peperangan ini diperoleh oleh kedua belah pihak justru dari
bankir yang sama, yaitu The Red Shield yang berkantor pusat di Jerman.
Ketika tentara Perancis yang dipimpin oleh Napolen menyerah, The Red
Shield dengan cepat mengirim kurirnya ke Inggris dan memberi kabar palsu
bahwa tentara Inggris kalah perang. Maka nilai saham berbagai industri
di Inggris terjun bebas. Saat itulah The Red Shield membeli semua saham,
dengan harga sangat murah. Hal ini membuat The Red Sheild kaya raya
dalam waktu amat singkat. Selain dari pada itu, Inggris juga masih harus
melunasi hutang-hutangnya kepada The Red Sheild untuk beaya perang.
Plus ditambah bunganya pula. Maka rakyat Ingris lah yang akhirnya harus
menanggung hutang-hutang itu dalam bentuk pajak.
Tak hanya Inggris, negara kaya yang juga menjadi incaran The Red Shield
adalah Amerika Serikat. Thomas Jefferson, Presiden AS yang ke 3
(berkuasa tahun 1801 - 1809), mengetahui hal ini dan berusaha
mati-matian menentangnya. Tapi beliau tidak begitu berhasil karena The
Red Shield masih sangat kuat, walaupun hanya mampu bertahan hingga 20
tahun kemudian. Sebab Andrew Jackson, presiden Amerika yang ke 7
(berkuasa tahun 1829 – 1837) berhasil membantainya di tahun 1836.
Menjelang akhir hidupnya presiden Andrew Jackson sempat mengucapkan
kalimat puitiknya: “I killed The Bank”
Atas keberhasilan Andrew Jackson itu maka pencetakan uang kertas yang
dikeluarkan oleh negara selalu diimbangi dengan penyimpanan emas yang
setara nilainya. Pada masa ini Amerika mengalami pertumbuhan ekonomi
yang paling tinggi dalam sejarah dunia manapun.
Namun gurita perbankan di bawah bendera The Red Shield tak tinggal diam.
Mereka terus berusaha untuk menguasai keuangan negara adidaya ini.
Untuk tujuan itu sebuah pertemuan rahasia dilakukan di pulau Jeckyll
pada tahun 1910. Tokoh-tokoh besar yang sudah sedemikian kaya raya hadir
dalam pertemuan itu. Di antaranya adalah raja minyak, John D.
Rockefeller dan raja bank, J.P Morgan.
Maka tiga tahun kemudian lahirlah bank central yang diberi nama The
Federal Reserve (The Fed). Keberadaan The Fed dan IRS (Internal Revenue
Service) ditandatangani oleh kaki tangan The Red Shield di gedung putih
yang bahkan baru berstatus sebagai calon presiden AS yang ke 28, yaitu
Woodrow Wilson. Atas penandatangan itu maka The Fed akhirnya secara sah
memiliki hak ekseklusif untuk mencetak uang dollar AS.
Dan selanjutnya
mereka meminjamkan uang cetakannya itu kepada pemerintah AS, dan tentu
saja, kepada bank-bank swasta dengan berbagai variasi bunga. Mereka
terus menerus mencetak uang hingga setiap lembar kertas menjadi
benar-benar tidak bernilai lagi (inflasi).
Dengan memberi pinjaman kepada pemerintah AS berarti seluruh warga
negara Amerika langsung berhutang kepada The Fed.
Dan hutang itu harus
dibayar kembali kepada The Fed, melalui IRS, dalam bentuk pajak yang
beraneka ragam. Kasus ini kemudian dikategorikan sebagai bentuk
perampokan terbesar dalam sejarah umat manusia.
Pada tanggal 4 Juni 1963 presiden AS yang ke 35, JF Kennedy,
menandatangani surat Perintah Pelaksanaan 11110 dalam rangka untuk
melepaskan diri dari cengkeraman The Fed. Surat Perintah ini memberi
keleluasaan kepada Bendahara Negara untuk mencetak uang yang
sesunguhnya, tanpa campur tangan The Fed. Dan nampaknya cukup berhasil.
Rencana Kennedy untuk mengerogoti kekuasaan The Fed pun dimulai. Akan
tetapi akibatnya justru sangat fatal. Enam bulan setelah menandatangani
surat Perintah itu, JF Kennedy ditembak kepalanya ketika sedang
berpawai di Dallas.
Penggantinya, presiden Lyndon B. Johnson, lantas
membubarkan rencana Kennedy itu. Maka sejak saat itu tidak ada lagi
presiden AS yang berani mengusik kekuatan rahasia yang dimiliki The Fed.
Selanjutnya The Fed melakukan konsolidasi dengan bank-bank besar
seperti: Citibank, Goldman Sachs, Bear Stern dan Meryl Lynch.
The Fed
terus menerus mencetak dan mencetak uang lebih banyak lagi tanpa perlu
dipertanggung-jawabkan kepada siapapun. Selain semakin membesar,
kekuatan The Fed juga dilindungi undang-undang. Inilah yang membuat
mereka sangat sulit dikalahkan.
Selasa, 28 Juli 2015 -
ahmad gozali,
at thoyyibah,
Dewi,
inasmart,
ippho santoso,
Jl. Sindoro,
Kauman,
KPP Cilacap,
panti Asuhan,
pasang lampu,
pelabuhan tanjung intan,
proposal panti Asuhan,
real madrid,
riba
0
komentar
Mari Galakkan Ekonomi Umat
Selasa, 07 Juli 2015 -
0
komentar
perbanyak istighfar
dihari senin 6 Juli 2015
denger berita keluarga rekan kerja kantor Purworejo meninggal dunia, bulan lalu suami teman seangkatan meninggal dunia...
kematian tidak menunggu KESIAPAN, tapi marilah persiapkan..
banyak-banyaklah beristighfar..memohon maaf kepada sesama..
denger berita keluarga rekan kerja kantor Purworejo meninggal dunia, bulan lalu suami teman seangkatan meninggal dunia...
kematian tidak menunggu KESIAPAN, tapi marilah persiapkan..
banyak-banyaklah beristighfar..memohon maaf kepada sesama..
Langganan:
Postingan (Atom)