Senin, 30 Mei 2016 - , , , , , , , , , , 0 komentar

Semarak Ramadhan 1437 H

SEMARAK RAMADHAN 1437H
bersama Yayasan At Thoyyibah
Rencana kegiatan:
1. Bersih Mushola
2. Festival Anak Soleh
3. Pesantren Ramadhan
4. Bakti Sosial
5. Peduli Dhu'afa dan Anak Yatim

Rekan-rekan dunia maya bisa berpartisipasi dengan DONASI via Mandiri-1390002077760 dan BCA-0960355253 atas nama Syarif Thoyib
Informasi sms/WA-085693772077

DOKTER-PRENEUR! DOKTER LULUSAN UGM YANG JADI PEMBERSIH SEPATU



DOKTER-PRENEUR! DOKTER LULUSAN UGM YANG JADI PEMBERSIH SEPATU

Dari hobi membersihkan sepatu, dokter muda ini punya 20 cabang usaha Shoes And Care hingga di Singapura!

Sudah 4 bulan saya tidak siaran Kongkow Bisnis di Geronimo FM Jogja, malam tadi saya diundang lagi buat membredel tamunya di Acara Kobis Live di Dixie. Menarik kali ini.. Saya harus berdecak kagum dengan keuletannya! Baca obrolannya dibawah ini.. Akan bikin kepalamu meletup!!

"Nama Saya Tirta Hudhi, umur saya 25 tahun mas.. Saya tukang bersih-bersih sepatu, karena itu hobi saya sejak dulu. Seneng kalo ngelihat sepatu yang bersih. Pekerjaan sampingan saya sebagai dokter umum di RSA UGM di Ringroad Utara Jogja, rencana mau ambil spesialis bedah juga.. "

Whoootttt!! *saya mendelik
"Bentar-bentar! Dokter beneran kamu ini? Bukan dokter bedah sepatu... "

"Beneran mas.. Asli saya Karanganyar (Solo coret hehe) 3,5 tahun saya kuliah kedokteran di UGM dari tahun 2009, lanjut koas selesai tahun 2015, langsung kerja di rumah sakit. Dulu waktu ngekost di daerah Pogung saya seneng bener bersih-bersih sepatu, terus saya pajang di depan kamar kost, eh banyak temen-temen yang nitip, lama-lama makin banyak. Ada temen yang usul, sekalian aja kamu bisnisin dapet duit. Eh bener juga ya.. Pas waktu itu saya harus membeli buku-buku kedokteran yang mahal, gak mau jadi beban orang tua saya harus membeli buku-buku itu sendiri. Jadi kalo pulang kuliah jam 3 sore, saya di kost membersihkan sepatu pesanan, sampai jam 9 malam, lanjut belajar deh!"

"Wow! Gak gengsi kamu ini.. Mahasiswa kedokteran jadi tukang bersih-bersih sepatu?"

"Ngapain juga gengsi mas, dapat uang halal kok. Sampai akhirnya saya online-kan di forum jual beli kaskus, pesanan makin banyak bahkan dari luar kota. Sepatu dikirim ke jogja, saya dibersihan terus dikirimkan lagi. Modal pertama hanya 400 ribu saja, buat beli alat-alatnya. Tahun berikutnya saya mendapat investor dari kawan ayah saya, 25 juta bikin toko pertama di alun-alun kidul Jogja. Dalam 3 bulan sudah balik modal, saya bagi hasil 20% untuk investornya."

"Wuuuik... Dari bersih-bersih sepatu bisa dapet 8 jutaan dong sebulan!"

"Saya mainkan di semua sosial media, pesanan jasa makin banyak, pernah kami dapat kiriman sepatu dari Bali, harganya itu 120 juta.. Sepatu mahaaal.. Padahal ongkos membersihkannya hanya 100ribu, dia puas akhirnya rutin jadi pelanggan kami. Satu outlet sekarang ada 2-3 karyawan. Saya mulai ekspansi bertahap ke berbagai kota, Jakarta, Bandung, Semarang, Solo, Medan, Tangerang, Pelembang hingga ke Singapura. Total ada 20 outlet saat ini dengan 85 karyawan. Outlet yang di Singapore karyawan saya juga orang sana.. Bukan dari Indonesia"

"Dalam 3 tahun bisnismu bisa cepat ekspansinya, kamu mengajak investor atau dengan utang?"

"Dari 20 outlet yang saya miliki 75% milik saya sendiri, 25% join dengan investor. Saya tidak pernah mengembangkan usaha dengan utang mas. Tiap dapat untung dari outlet-outlet saya putar terus untuk membuka cabang baru. Ayah saya mengajarkan jangan pernah membuka usaha dengan utang.. Itu hanya akan memberatkan, padahal ayah saya dulu kerjanya di BPR" lanjut Tirta sambil tertawa..

"Kamu masarin jasa kamu lewat sosial media?"

"Iya mas, all sosmed kami pakai. Kami di Shoes And Care pernah dapat penghargaan dari Google Singapore sebagai salah satu jasa yang paling banyak dicari di internet. Karena hasil kerja kami bagus dan memuaskan, ada perusahaan di Italy yang merekomendasikan kami menjadi rujukan untuk perawatan sepatu di Asia Tenggara. Kamu juga kaget pernah dapat kiriman sepatu dari Belanda. Ongkos bersihinnya 10 Euro, ongkos kirimnya 40 Euro. Lebih mahal ongkirnya, Tapi orangnya puas.. Seminggu beres sepatu kami kirimkan lagi ke Belanda"

"Muantab.... target kamu apa ke depan?"

"MEA sudah terbuka mas, saya punya impian Outlet Shoes And Care akan ada di Thailand, Vietnam, Malaysia, Brunei dan negara-negara lainnya, tapi saya tetap jadi dokter bedah di Jogja saja.."

Pasti bisaaa Tirtaaa!

Saya bertanya lagi di jeda waktu, ketika tidak on air diselingi lagi live dari band disana.

"Dengan 20 outlet, produk jasa.. Kamu pasti mampu dong beli mobil cash sendiri sekarang?"

"Mampu mas.. "

"Sudah beli? Mobil apa?"

"Belum mas.. Saya masih pakai Honda Supra 125 kemana-mana, uangnya mending saya tabung buat buka outlet lagi nantinya.."

Hehehe!! Tamparan kerasssss dari mas Dokter buat yang sok gaya beli mobil kreditan! Yang sudah sukses dan mampu beli  cash aja menunda kesenangan, daripada yang maksa beli demi pamer dan gaya hidup tapi habis itu pusiiiiiing mikir cicilan!

Ok mas Dokter!! Suksesss terus untukmu!
MAINKAN!!! Yang merduuuu... 🎶🎼

Salam,
@Saptuari

Pelepasan Siswa-Siswi Lulusan 2016 SMP Negeri 2 Maos

hari ini agendanya menghadiri undangan acara tersebut diatas
saya dapat undangan 2 (dua) buah, satu sebagai wali murid atas nama Inas Amirah Hasna dan satu lagi sebagai pengurus komite SMP Negeri2 Maos
karena ini hari kamis dan tidak libur kerja, saya sempetin untuk menghadiri dengan resiko ijin tidak masuk kerja dipagi hari

Mereka Cari Jalan, Bukan Cari Uang


Prof Rhenald Kasali
Senin, 18 Mei 2015 | 05:00 WIB
@Rhenald_Kasali
Duduk di depan saya dua perempuan muda. Sarjana Hukum lulusan UI. Wajah dan penampilan kelas menengah, yang kalau dilihat dari luar punya kesempatan untuk “cepat kaya”. Asal saja mereka mau bekerja di firma hukum papan atas yang sedang makmur, seperti impian sebagian kelas menengah yang memanjakan anak-anaknya.
Tapi keduanya memilih bergabung dalam satgas pemberantasan illegal fishing yang dipimpin aktivis senior: Mas Achmad Santosa. Dari foto-foto yang ditayangkan Najwa Shihab, tampak mereka tengah menumpang sekoci kecil mendatangi kapal-kapal pencuri ikan. Dari Ambon, mereka menuju ke Tual, Benjina, dan pusat-pusat penangkapan ikan lainnya di Arafura.
Itu baru permulaan. Sebab, pencurian besar-besaran baru akan terjadi dua-tiga bulan ke depan. Dan mereka, para pencuri itu, datang dengan kapal yang lebih besar. Bahkan mungkin dengan “tukang pukul” yang siap mendorong mereka ke laut menjadi mangsa ikan-ikan ganas.
Uang atau Meaning?
Di luar sana, anak-anak muda lainnya setengah mati cari kerja. Ikut seleksi menjadi calon PNS, pegawai bank, konsultan IT, guru, dosen dan seterusnya.
Seperti kebanyakan kaum muda lainnya, mereka semua didesak keluarga agar cepat mendapat pekerjaan, membantu keuangan keluarga, dan menikah pada waktunya. Cepat lulus, dan dapat pekerjaan yang penghasilannya bagus.
Tak sedikit di antara mereka yang beruntung bertemu orang-orang hebat, dari perusahaan terkemuka, mendapatkan pelatihan di luar negeri, atau penempatan di kota-kota besar dunia.
Tetapi semua itu akan berubah. Sebab atasan yang menyenangkan tak selamanya duduk di sana. Kursi Anda bisa berpindah ke tangan orang lain. Kaum muda akan terus berdatangan dan ilmu-ilmu baru terus berkembang. Bulan madu karier pun akan berakhir. Mereka akan tampak tua di mata kaum muda yang belakangan hadir.
Sebagian dari mereka juga ada yang menjadi wirausaha. Tidak sedikit yang tersihir oleh kode-kode yang dikirim sejumlah orang tentang jurus-jurus cara cepat menjadi kaya raya. Bisa saja mereka berhasil meraih banyak hal begitu cepat. Tetapi benarkah mereka berhasil selama-lamanya?
Pengalaman saya menemukan, orang-orang yang dulu begitu getol mencari uang kini justru tak mendapatkan uang. Di usia menjelang pensiun, semakin banyak orang yang datang mengunjungi teman-teman lama sekedar untuk mendapatkan pinjaman. Sebagian lagi hanya bisa sharing senandung duka.
Kontrak rumah dan uang kuliah anak yang belum dibayar, pasangan yang pergi meninggalkan keluarga dan serangan penyakit bertubi-tubi. Padahal dulu mereka begitu getol mengejar gaji besar, berpindah-pindah kerja demi kenaikan pendapatan.
Saya ingin memberitahu anda nasehat yang pernah disampaikan oleh Co-Founder Apple: Guy Kawasaki kepada kaum muda ia pernah mengatakan begini:
“Kejarlah meaning. Jangan kejar karier demi uang. Sebab kalau kalian kejar uang, kalian tidak dapat ‘meaning’, dan akhirnya tak dapat uang juga. Kalau kalian kejar ‘meaning’ maka kalian akan mendapatkan position, dan tentu saja uang.”
Lantas apa itu meaning?
Meaning itulah yang sedang dikerjakan anak-anak perempuan tadi yang saya temui dalam tapping program televisi Mata Najwa edisi hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei beberapa hari ke depan. Menjadi relawan dalam team pemberantas illegal fishing.
Dan itu pulalah yang dulu dilakukan oleh para mahasiswa kedokteran di STOVIA yang mendirikan Boedi Oetomo yang menandakan Kebangkitan Nasional Indonesia. Bahkan itu pula yang dijalankan oleh seorang insinyur lulusan ITB yang merintis kemerdekaan Indonesia, Ir. Soerkarno. Itu pula yang dilakukan para CEO terkemuka saat mereka muda.
Di seluruh dunia, para pemimpin itu lahir dari kegigihannya membangun meaning, bukan mencari kerja biasa. Dalam kehidupan modern, itu pulalah jalan yang ditempuh para miliarder dunia. Mereka bukanlah pengejar uang, melainkan pengejar mimpi-mimpi indah. Seperti yang diceritakan oleh banyak eksekutif Jerman yang dulu menghabiskan waktu berbulan-bulan kerja sosial di Afrika. "Tidak saya duga, apa yang saya lakukan 20 tahun lalu itulah yang diperhatikan pemegang saham," ujar mereka.
Saya jadi ingat dengan beberapa orang yang mencari kerja di tempat saya, baik di UI maupun di berbagai aktivitas saya. Ada yang benar-benar realistis, datang dengan gagasan untuk membangun meaning dan ada yang sudah tak sabaran mendapatkan gaji besar.
Kelompok yang pertama, sekarang bisa saya sebutkan mereka berada di mana saja. Sebagian sudah menjadi CEO, pemimpin pada berbagai organisasi dan tentu saja wirausaha yang hebat atau Ph.D lulusan universitas terkemuka.
Namun kelompok yang kedua, datang dengan tawaran yang tinggi. Ya, mereka menilai diri jauh lebih tinggi dari kemampuan mereka. Dan tak jarang ada yang diminta berhenti oleh keluarganya hanya beberapa bulan setelah bekerja, demi mencari pekerjaan yang gajinya lebih besar. Amatilah mereka yang baru menikah. Kalau bukan pasangannya, bisa jadi orangtua atau mertua ikut mengubah arah hidup dan merekapun masuk dalam pusaran itu.
Padahal, semua orang tahu orang yang mengejar meaning itu menjalankan sesuatu yang mereka cintai dan menimbulkan kebahagiaan. Dan bahagia itu benih untuk meraih keberhasilan. Orang yang mengejar gaji berpikir sebaliknya, kaya dulu, baru bahagia. Dan ini tumbuh subur kala orang dituntut lingkungannya untuk mengkonsumsi jauh lebih besar dari pendapatan.
Sebaliknya, mereka yang membangun meaning, tahu persis, musuh utama mereka adalah konsumsi yang melebihi pendapatan.
Potret Diri
Kalau saya merefleksikan ke belakang tentang hal-hal yang saya jalani dalam hidup saya, maka dapat saya katakan saya telah menjalani semua yang saya sebutkan di atas. Sementara teman-teman yang 30 tahun lalu memamerkan kartu kreditnya (saat itu adalah hal baru bagi bangsa ini), pekerjaan dengan gaji besar, jabatan dan seterusnya, kini justru tengah mengalami masa-masa yang pahit.
Seorang pengusaha besar mengatakan begini: “Uang itu memang tak punya mata, tetapi mempunyai penciuman. Ia tak bisa dikejar, tapi datang tiada henti pada mereka yang meaning-nya kuat.”
Di dinding perpustakaan kampus Harvard saya suka tertegun membaca esay-esay singkat yang ditulis oleh para aplikan yang lolos seleksi. Dan tahukah Anda, mereka semua menceritakan perjalanan membangun meaning. Maka saya tak heran saat Madame Sofia Blake, istri duta besar Amerika Serikat di sini berkunjung ke Rumah Perubahan minggu lalu, ia pun membahas hal yang sama untuk membantu 25 putra-putri terbaik Indonesia agar bisa tembus diterima di kampus utama dunia.
Meaning itu adalah cerita yang melekat pada diri seseorang, yang menciptakan kepercayaan, reputasi, yang akhirnya itulah yang anda sebut sebagai branding. Anda bisa mendapatkannya bukan melalui jalan pintas atau lewat jalur cara cepat kaya.
Meaning itu dibangun dengan cara yang berbeda dari yang ditempuh pekerja biasa. Dari terobosan-terobosan baru. Dan kadang, dari bimbingan orang-orang besar yang memberikan contoh dan mainan baru. Ya, contoh dan mainan itulah yang perlu kita cari, dan terobosan-terobosan yang kita lakukan kelak memberikan jalan terbuka.
Selamat mencoba. Selamat hari Kebangkitan Nasional. Jangan lupa pemuda yang dulu membangkitkan kesadaran berbangsa di negri ini adalah juga para pembangun meaning.
Minggu, 22 Mei 2016 - , , , , , , , , , , , , 0 komentar

sambut Ramadhan 1437H

tidak terasa, sebentar lagi Ramadhan 1437H kurang lebih 2 pekan lagi...mari kita sambut dengan hati yang gembira, laksana menyambut tamu agung
yuk rencanakan kegiatannya:
  1. Pengajian Akbar
  2. Festival Anak Sholeh
  3. Buka dan Sahur Bersama
  4. Berbagi Inspirasi dan Informasi
  5. Remaja Berkarya

Jumat, 20 Mei 2016 - , , , 0 komentar

Ar Rajhi... Mari bergerak

Alam Islam, Riyadh - Bank Islam bebas Riba terbesar  di dunia adalah Ar Rajhi Bank, dimana tidak ada satu peserpun kewajiban bank untuk menambahkan nilai bunga untuk setiap transaksi simpan pinjam bagi para nasabahnya. Sehingga walaupun seorang nasabah menabungkan puluhan juta real atau milyaran real, pihak Ar Rajhi Bank tidak akan pernah memberinya bagi hasil walau hanya 1 real saja, bila ia tidak menginvestasikannya dalam proyek-proyek yang dijalankan oleh Ar Rajhi Bank.

Pihak bank dapat keuntungan dari proyek-proyek yang dijalankan oleh Ar Rajhi Bank. Selain itu Bank mendapatkan keuntungan dari Wakaf Produktif yang di kelola oleh pihak bank. Bagi nasabah yang ikut andil berinvestasi dalam proyek yang dijalankan oleh bank tersebut, maka nasabah berhak atas keuntungan dari nilai proyek yang dijalankan.

Pemilik bank tersebut adalah konglomerat Muslim yang sangat dermawan bernama Sulaiman Ar-Rajhi. Ia pernah dikisahkan telah memiskinkan dirinya dengan menyerahkan semua kekayaan pada ahli waris dan program-program wakaf. Kisahnya yang membalas berkali-kali lipat kebaikan gurunya waktu kecil, sangat menginspirasi kaum muslimin di dunia.

Beberapa hal penting yang patut diketahui tentang beliau Ar Rajhi adalah:

1. Majalah Forbes menyebutkan kekayaannya 7,7 milyar Dollar dan orang terkaya no 120 di dunia, tetapi ia tetap tampil dengan sederhana, berpakaian jubah putih bersih yang jauh dari kesan mewah.

2. Ia memulai usaha dari Nol, kehidupan di masa kecil sangat susah hingga pernah bekerja jadi kuli panggul dan menjual kayu bakar. Hingga dengan ketekunan, hemat dan kerja keras serta tawakkalnya kepada Allah akhirnya ia dan saudaranya memiliki kerajaan bisnis raksasa di Arab Saudi dan salah satunya adalah Bank Ar-Rajhi, bank syariah terbesar di dunia yang ATM-nya tersebar di seluruh pelosok Arab Saudi.

3. Ia sangat dermawan. Dia memiliki yayasan amal besar yang menyalurkan donasi ke berbagai negara. Sulit menghitung waqafnya dan jumlah masjid yang telah dibangun, serta donasi untuk berbagai amal dakwah dan penyebaran ilmu.

4. Ia tidak meletakkan kekayaan di hatinya. Di masa tuanya kini ia telah membagi sekitar 6,7 trilyun hartanya kepada ahli waris dan kerabatnya serta fakir miskin hingga diibaratkan hanya memilih pakaian yang melekat di badan dan asset bisnis yang dikelola para professional yang hasilnya untuk amal sosial dakwah. Ia menegaskan telah lahir tanpa membawa apa-apa dan siap tidak tergantung pada harta sebelum meninggal dunia.

5. Tetangganya mengatakan bahwa konglomerat kelas kakap ini selalu datang paling awal ke masjid untuk shalat berjamaah. Bila muazzin masjid telat datang maka sang konglomeratlah yang mengumandangkan adzan.

6. Diantara masjid yang ia bangun salah satunya adalah Masjid Ar-Rajhi di distrik Rabwah. Ini adalah terbesar ketiga setelah Masjidil Haram Mekah dan Madinah. Mesjid ini bisa menampung 18 ribu jamaah. Terdapat berbagai sarana pelayanan masyarakat seperti pusat pemandian dan pengurusan jenazah terbesar di Riyadh, auditorium untuk seminar dan ceramah, perpustakaan berisi 40 ribu jenis buku, tempat tinggal bagi para penuntut ilmu yang datang dari luar kota untuk mengikuti berbagai kajian keislaman, air zamzam sebagai minuman jamaah dengan kuota 400 galon perminggu, dan lain-lain. Dan saat shalat jum’at di lantai dasar dikhususkan untuk shalat jum’at orang asing dimana khutbah langsung diterjemahkan ke berbagai bahasa, termasuk bahasa isyarat untuk jamaah yang tuna rungu dan tentu saja tersedia bahasa Indonesia.

http://www.alamislam.com/2016/05/inilah-bank-bebas-riba-terbesar-di-dunia.html?m=1